Social Icons

Pages

Wednesday, November 27, 2013

Korean Street Food



Hari Sabtu yang agak-agak mendung beberapa minggu yang lalu, saya dan dua orang sahabat secara ujug-ujug memutuskan untuk wisata kuliner di suatu tempat.
Sabtu sebelumnya, kami juga sempat mengunjungi sebuah tempat makan dengan menu dominan yang berbau-bau Jepang. Jadi, pada kali ini kami secara tiba-tiba memutuskan untuk "soan" ke rumah makan yang berbau-bau Korea gitu.
Harap maklum, kami bertiga (sebenarnya berempat, tapi yang satunya ndak jadi datang karena kendala komunikasi *penting* ) cukup gandrung sama Korea-an. Mau drama, mau musik, maupun budayanya.
Jjangmyun


Jadi, menu pertama yang kami coba adalah sebuah jajanan yang cukup sering kita lihat di hampir setiap drama Korea (kecuali drama dengan genre saeguk yah). Apalagi kalau bukan tteokbokki.
Apa itu tteokbokki? Katanya sih kue beras dengan kuah yang pedas.
Dan tteokbokki yang kami pesan menurut standr saya sih nggak terlalu pedas-pedas amat, tapi cukup pedas :D
Harganya? Terjangkau banget. Satu mangkuk berukuran sedang ini, harganya cuma Rp. 5000,- kok :)
Yang ribet, makannya. Pakai sumpit besi macem drama-drama korea gitu :D
Ini dia perwujudan tteokbokki yang kami pesan:
Tteokbokki
Kami masuk ke menu utama yang kami pesan. Karena yang datang itu awalnya dua orang, jadi kami memesan dua menu yang berbeda. Saya memesan jjangmyun (gambarnya di atas) dan memesan ramyoen
Well, untuk jjangmyun pertama liat penampakannya saya agak kaget. Kenapa?
Karena yang selalu saya liat di drama & reality show itu yang seperti ini:
jadi, pas liat jjangmyun orderan saya, saya agak sedikit kecewa :D
Tapi, saya juga baru tau, ternyata di dalam mie jjangmyun itu ada potongan dagingnya! Hah! Selama ini yang keliatan di layar laptop saya cuma seonggok mie dengan saus berwarna hitam pekat yang terlihat enak di santap.
Tapi, rasa jjangmyun yang saya pesan enak kok. Enak menurut definisi saya, mudah diterima dengan lidah yang kelewat Indonesia macem lidah saya :D

Dan berikutnya ramyoen!!!
Ini dia bentuknya:


Jadi, wujud mie-nya sama kayak mie instant gitu, tapi kuahnya jelas beda, hehehe...
Topping-nya ada potongan daging sapi, udang dan telor ceplok sama pastinya ada wijennnnnnn :))
Rasanya? Enak kok. Enaaaaaaak :))
Oia! Harga  jjajangmyun satu porsinya Rp. 25.000,- . . .

Setelah beberapa menit, satu orang sahabat saya datang bergabung. Dan akhirnya kami memutuskan memesan . . . eng ing eng....

BULGOGI


Bulgogi siap eksekusi *evil's laugh*
Ini adalah hedon sebenar-benarnya hedon!
Kenapa? Karena ini benar-benar makanan berat!
Berat di jumlah kalori dan lemaknya serta berat di dompet :D
Harganya nggak main-main, Rp. 75.000,- untuk satu porsi!
Mahal? Nggak. Kenapa? Karena saya nggak ikutan bayar tapi ikutan makan :D
Eh seriusan. Ini nggak mahal kok. Karena bisa dimakan secara jamaah. Jadi, bisa patungan gitu :))

Dan yang masih penasaran saya makan dimana?
Karena saya baik hati dan tidak sombong, ini saya kasih tahu tempatnya :))
Running Korean Street Food, Jl. dr. Sutomo (entah nomer berapa), Samarinda.
Kalau dari arah Jl. Pahlawan, setelah Pasar Segiri, di ruko sebelah kiri jalan setelah Bakso Bakwan Bintang. Oia! Bukanya dari sore ya...
Selamat wisata kuliner :)

No comments:

Post a Comment