Social Icons

Pages

Friday, May 9, 2014

Jilbabku, Jilbabmu dan Jilbab Kita

Jilbab saat ini telah menjadi bagian dari gaya hidup. Ya. Bagian dari gaya hidup. Bukan sebagai sebuah kewajiban yang dipenuhi seorang hamba atas perintah Tuhannya. Tapi sebagai sebuah gaya hidup. Kenapa? Karena jilbab sekarang sudah menjadi trade mark fashion. Nggak percaya? Berapa banyak sekarang jilbab dengan model aneka rupa berseliweran dijajakan? Dan pedagang jilbab bukan saja bertempat sekedar di lapak kaki lima sebuah pasar tradisional, tapi kini telah menempati booth tersendiri di sebuah pusat perbelanjaan kelas atas. Bahkan ada toko semi boutiqe yang menjajakan jilbab secara eksklusif.

Anyway, sebenarnya saya menulis ini karena terusik dengan adegan yang saya lihat di dalam angkot. Ini bukan adegan tidak senonoh, tapi cukup membuat saya malu melihatnya. Ini juga bukan adegan perampokan dalam angkot, tapi cukup membuat saya bergidik ngeri melihatnya. Penasaran? Tunggu setelah pesan-pesan berikut ini *kriuuuuk* *eaaah* *ditimpuk pembaca*

Friday, May 2, 2014

Guru yang Baik

Saya termasuk orang baru dalam profesi ini. Pengalaman saya mengajar masih belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan banyak guru di sekeliling saya ataupun di luar sana yang sudah menjadi gur selama puluhan tahun. Menghabiskan hidup mereka untuk mengabdikan diri mencerdaskan anak bangsa *tsaaaaah*
Saya membuat entri ini dari pengalaman saya belasan tahun sebagai seorang pelajar (biar terdengar expert) dan pengalaman saya selama 20an bulan (lagi-lagi agar terdengar expert) menjadi guru.
Setiap tahunnya pasti ada pemilihan guru teladan. Entah tingkat kota/kabupaten ataupun tingkat provinsi maupun nasional. Guru yang mendapat penghargaan tersebut biasanya adalah guru-guru yang berprestasi ataupun guru-guru yang berhasil membimbing siswanya meraih prestasi di tingkat tertentu.
Yah terlepas dari predikat guru teladan tersebut, saya sekarang sedang belajar menjadi guru yang baik. Iya. Cukup menjadi guru yang baik dulu. Baik bagi siswa-siswa saya dan baik bagi saya juga.
Kemudian timbul pertanyaan, bagaimana menjadi guru yang baik?
Gampaaaaaaaaang!

LoA

Saat ini saya sedang menjalani pekerjaan (yang kata orang) banyak pahalanya. Apa itu? Menjadi seorang guru.
Kenapa saya bisa jadi guru? Ada beberapa alasan aneh sebenarnya. Salah satunya adalah ini sebuah doa berkepanjangan yang selalu saya impikan tanpa saya sadari. Lha kok bisa?
Dulu jaman saya SD, begitu kelas 6 maka teman-teman sekelas akan ribut mengedarkan sebuah buku pribadi yang cute dengan kertas warna-warni di setiap lembarannya. Untuk apa? Untuk saling isi biodata pribadi disertai kesan & pesan kita selama saling kenal. Ditulis dengan menggunakan spidol warna-warni, tulisan tangan yang mendadak dipaksakan berwujud rapi walau biasanya nggak bisa dibaca dan tak lupa menyertakan tanda tangan semi-nggak-jelas versi jaman SD.