(IM)mature

Agak-agak ambigu memang dengan judul entri kali ini. Judulnya bisa bermakna bahwa Saya Dewasa atau Belum Dewasa, tergantung dari mana kita memandang dan menerjemahkan.

Saya sendiri masih belum paham definisi kedewasaan itu apa. Setahu saya dewasa ya ndak kekanakan. Tapi kemudian timbul sebuah pertanyaan yang akhir-akhir ini menjejak tak nyaman di kepala saya, apa definisi dari kekanakan ataukah mereka punya batas sehingga kita dengan mudah memberi label "kekanakan" pada seseorang?

Yah definisi sederhananya menurut saya, kekanakan lebih ditujukan pada seseorang yang bersikap jauh di bawah sikap yang seharusnya ia miliki di usianya. Itu definisi sederhana menurut saya. Saat sedang membuat entri ini, saya tidak sedang mengecek definisi menurut KBBI. Jadi maaf kalau hanya sebatas pendapat saya ^^v

Well, saya suka terjebak dengan istilah kedewasaan ini. Kadang saya merasa sudah dewasa (mengingat usia saya yang bukan teenagers lagi). Tapi di saat yang sama ada beberapa sikap saya yang kekanakan.

Saya kadang malu sendiri kalau tidak bersikap dewasa. Pekerjaan saya yang membuat saya malu.

Saya seorang guru di jenjang SMA. Jika saya bersikap seperti anak-anak saya, lalu di mana letak perbedaan antara guru & murid? Apakah hanya sebatas beda usia? Apakah hanya sebatas "ada yang selesai sekolah lebih dulu"? Ataukah hanya sebatas beda profesi?

Seharusnya tidak. Karena orang yang lebih tua bukannya seharusnya sudah memiliki beberapa pengalaman hidup untuk dijadikan renungan & bahan pelajaran ketimbang yang lebih muda?

Iya. Seharusnya begitu.

Tapi akan jadi tidak-seharusnya-begitu ketika yang lebih tua tidak menjadikan pengalaman hidupnya sebagai sebuah pelajaran dan bahan renungan bagi dirinya. Di titik ini kita semua akan kembali ke tahap yang saya sebut sebagai (IM)mature, berperan sebagai sosok dewasa padahal belum dewasa.

Jadi, sudah dewasakah kita?

P.S: entri ini saya buat sebagai bahan refleksi diri saya yang akhir-akhir ini cendrung "diundang" "bercermin" :)